January 28, 2009

hasil reses DPRD Provinsi Kalteng

Pemprov Diminta Perhatikan Kantor Desa Langganan Banjir

PALANGKA RAYA-Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah diminta lebih memperhatikan fasilitas perkantoran desa dan kelurahan setempat yang tidak layak digunakan dan sering menjadi langganan banjir.

"Banyak bangunan perkantoran desa dan kelurahan yang kami temukan dalam kondisi tidak layak digunakan, terutama di daerah pedalaman Barito," kata Sekretaris Tim Reses DPRD Provinsi Kalteng Daerah Pemilihan IV, Abdul Hadi, di Palangka Raya, Selasa (27/1).

Para anggota dewan yang belum lama ini meninjau daerah Barito, menemukan sejumlah bangunan balai desa dan kantor desa kerap menjadi langganan banjir dengan kondisi tidak layak, seperti di wilayah Tewah Pupuh dan Ramania.

Menurut dia, pemerintah provinsi setempat harus turut memperhatikan kondisi itu meski porsi pembangunan dan perbaikan perkantoran desa merupakan bagian wewenang pemerintah kabupaten.

Abdul Hadi menilai, tidak ada salahnya persoalan itu dijadikan catatan dan pemikiran bersama sehingga dapat dilakukan percepatan dan pemerataan pembangunan di pedalaman.

"Dari sisi psikis, perkantoran adalah harga diri bagi aparat desa dan kelurahan yang merupakan ujung tombak pemerintahan," tambahnya.

Kepala Dinas Kesejahteraan Sosial Kalteng Alif Abdullah sebelumnya menyatakan, sebanyak 68 desa di empat kabupaten yang dilalui Sungai Barito dan Kapuas, yakni Kabupaten Murung Raya, Barito Utara, Barito Selatan, dan Kapuas, tercatat sebagai daerah "langganan" banjir.

Dari empat kabupaten tersebut, Kabupaten Barsel tercatat memiliki jumlah desa rawan banjir terbanyak yakni 25 desa, disusul Kapuas dengan 20 desa, Barito Utara 15 desa, dan Murung Raya delapan desa.

"Pada umumnya masyarakat di puluhan desa itu, telah terbiasa dengan bencana banjir dengan siklus tertentu, biasanya terendam saat musim hujan dalam jangka waktu tidak terlalu lama," lanjutnya.

Data resmi Pemerintah Provinsi Kalteng sendiri menyebutkan sedikitnya terdapat 58.647 hektar kawasan di wilayah itu yang masuk daerah genangan banjir, sebagian besar tersebar di wilayah bantaran sungai.

Puluhan ribu hektar kawasan genangan banjir itu tersebar di 11 DAS besar yang ada di Kalteng yang memiliki total panjang aliran mencapai 4.625 kilometer dan memiliki tujuh anjir atau kanal lebih kurang mencapai 122 kilometer.

Daerah genangan banjir terluas terletak di sepanjang DAS Barito dengan luas 12.800 hektar, disusul DAS Kahayan seluas 11.200 hektar, dan DAS Katingan 10.700 hektar.

0 comments:

Template by : kendhin x-template.blogspot.com